JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilai 12 stasiun televisi yang ada belum bisa memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk menghasilkan tayangan-tayangan yang bermartabat dan edukatif bagi masyarakat.
Hal ini didasari karena masih banyaknya tayangan-tayangan yang berbau kekerasan, mistis, dan eksploitasi yang masih disuguhkan dalam tayangan tersebut. Walaupun ada beberapa tayangan yang sudah dikemas sesuai dengan tema bulan suci Ramadan.
Hal ini didasari karena masih banyaknya tayangan-tayangan yang berbau kekerasan, mistis, dan eksploitasi yang masih disuguhkan dalam tayangan tersebut. Walaupun ada beberapa tayangan yang sudah dikemas sesuai dengan tema bulan suci Ramadan.
''Momentum bulan suci Ramadan ini belum bisa dimanfaatkan stasiun-stasiun televisi untuk menghasilkan tayangan yang bermartabat dan edukatif,'' ujar Ketua KPI Dadang Rahmat Hidayat dalam keterangan persnya di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Rabu (1/9).
Lebih lanjut dirinya tidak menyalahkan sepenuhnya kepada stasiun televisi yang bersangkutan. Karena proses pendekatan dan sosialisasi yang dilakukan oleh KPI dinilainya terlalu pendek, hanya seminggu sebelum bulan puasa.
''Mungkin pendekatan yang kita kepada stasiun televisi itu seminggu sebelum bulan puasa. Sehingga ada program yang sudah terlanjur diproduksi dan siap untuk tayang,'' ungkapnya.
Kedepan pihaknya akan lebih gencar kembali untuk bisa mengimbau kepada para stasiun televisi untuk tidak menayangkan tayangan-tayangan yang berbau kekerasan, mistis, eksploitasi dan lain-lain.
''Kedepan kita mungkin akan melakukan pendekatan dua sampai tiga bulan sebelum bulan puasa untuk mengimbau stasiun televisi tersebut memproduksi tayangan-tayangan yang bermartabat,'' pungkasnya.
Kendati demikian pihaknya sampai saat ini masih belum bisa memberikan data-data mengenai stasiun televisi mana saya dan tayangan apa saja yang akan mendapat surat teguran dari KPI. Namun dirinya berjanji bahwa dalam waktu seminggu kedepan pihaknya sudah bisa mengeluarkan surat teguran tersebut.
''Sekarang kita belum bisa sampaikan data mengenai surat tegura-teguran kepada siapa saja, mungkin satu minggu ini kita keluarkan terguran-teguran terutama pada tayangan di bulan suci Ramadan,'' tandasnya.
Dari data hasil pemantauan yang dilakukan MUI, KPI, dan Menkominfo. Setidaknya ada sekira 1.252 adegan dalam tayangan televisi yang mengandung unsur-unsur kekerasan, mistik dan cabul.
Dengan rincian 125 adegan yang mengandung tayangan kekerasan dalam satu harinya. Dari 125 adegan tersebut dalam satu hari setidaknya ada 13 adegan dimasing-masing televisi yang menayangkan unsur kekerasan, mistis, dan cabul. (ful)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar