Minggu, 31 Juli 2011
Sikap Manusia itu Ingin Meniru
Mulai dari meniru bahasa tubuh hingga aksen orang lain, sebagian besar orang tak menyadari memiliki hasrat ingin meniru. Kini ilmuwan miliki alasan manusia melakukannya.
Psikolog mengatakan, keinginan tak disadari untuk meniru ini sangat kuat. Hal ini terjadi saat orang tahu akan dihukum jika kalah. Richard Cook dari University of College London mengatakan, “Sejak lahir, kita sering dihadapkan situasi melakukan tindakan secara akurat memprediksi tindakan yang sama atau sebaliknya”.
Misalnya seperti dilaporkan Dailymail, orang tua tidak bisa tidak meniru ekspresi muka bayinya, seperti tersenyum, menjulurkan lidah dan lainnya. "Ekspresi ini menyebabkan rangsangan untuk meniru menjadi berakar pada manusia dan manusia tak menyadarinya," ujarnya.
Penyalinan otomatis ini dikendalikan jaringan wilayah otak yang disebut ‘sistem syaraf pencerminan’. Sistem ini dengan cepat merespon pandangan suatu tindakan yang seringkali baru disadari otak kemudian.
Beberapa psikolog evolusioner yakin, imitasi otomatis ini berfungsi sebagai ‘perekat sosial’ yang membantu orang saling berhubungan. Hasil studi sebelumnya menunjukkan, manusia memiliki keinginan yang tak disadari untuk meniru gerakan, bahasa tubuh dan pola berbicara orang yang ia ajak bicara, perilaku ini disebut ‘efek bunglon’.
“Jika otak Anda mendapat latihan cukup, sangat mungkin mendapat gunting sama dengan lawan tanpa harus melakukan gerakan yang sama dalam permainan gunting-batu-kertas,” tutupnya.(*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar