Jumat, 08 Juli 2011
Krisis di Eropa, Tingkat Bunuh Diri Meningkat
Gara-gara krisis yang membelit Eropa, tingkat bunuh diri di benua tersebut meningkat tajam. Pada periode 2007-2009, terjadi peningkatan jumlah korban bunuh diri. Hal ini disebabkan pengangguran dan pendapatan yang berkurang. Terutama di negara yang paling parah terkena dampak, seperti Yunani dan Irlandia.
Namun, di periode yang sama, jumlah korban tewas karena kecelakaan di jalan juga ikut turun. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya jumlah masyarakat pengguna kendaraan karena harga bahan bakar naik.
“Meski perekonomian membaik, kita juga menyaksikan krisis kemanusiaan. Masih banyak yang tersiksa secara berkepanjangan karena pelemahan ekonomi,” kata sosiolog di Cambridge University, David Stuckler, dalam sebuah riset.
Data riset yang juga dimuat di Lancet Journal ini menunjukkan, konsekuensi krisis terhadap kesehatan juga mulai terlihat. Namun, mereka tak memiliki data-data angka untuk menghubungkan bunuh diri dengan krisis finansial ini.
“Kami akan mengerjakannya lagi. Kami hanya ingin mengerti, mengapa individual atau komunitas dan seluruh masyarakat tampak rentan. Terutama ketika perekonomian terguncang,” demikian riset yang dikerjakan Stuckler bersama dua rekan lainnya itu.
Ia khawatir, biaya sosial dan kesehatan pada masa krisis global akan terus meningkat tajam. Berita ini dilansir Inilah.com, Jumat (8/7/2011).(parl)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar